Wednesday, 22 January 2014

Perkembangan Islam


Perkembangan Islam


      1. Hubungan Dagang Indonesia dengan Asia Barat dan Asia Selatan.
Perdagangan melalui jalur laut antara asia Timur dengan Asia Barat telah melibatkan Indonesia terjun kedalam kegiatan perdagangan Internasional. Peranan Indonesia dalam hubungan dagang dengan Asia Barat dan Asia Selatan sangat besar, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai lalu lintas Perdagangan.
letak geografis Indonesia sejak awal Masehi telah dipandang mempunyai peranan yang strategis. Perairan Indonesia menghubungkan pelayaran internasional,yaitu menghubungkan pelayaran antara asia Timur, Asia selatan dan eropa. Posisi yang demikian membawa masyarakat Indonesia terlibat dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan Internasional.
b. Sebagai Penyedia Barang Dagangan ( Komoditi )
Indonesia yang beriklim tropis, sejak lama dikenal sebagai daerah subur penghasil barang dagangan yang dibutuhkan masyarakat dunia seperti beras, lada, rempah-rempah dan emas.
c. Sebagai Pelaku dalam kegiatan Perdagangan.
Didikung adanya kemampuan berlayar dan membuat kapal besar, masyarakat Indonesia banyak yg membawa barang dagangan sendiri ke Malaka, India dan China.
d. Sebagai Pengguna barang Dagangan ( Konsumen )
Orang Indonesia yang jumlah banyak merupakan konsumen barang dagangan yang potensial. Bagi orang asing, Indonesia merupakan pasar yang cukup menjanjikan bagi barang dagangan mereka. barang yang kita beli dari bangsa lain antara lain kain dan porselen.
       2. Hubungan Indonesia dengan Para Pedagang.
Para pedagang dari asia Selatan yang besar pengaruhnya terhadap penyebaran agama Islam di Indonesia adalah para pedagang dari Gujarat. Pada abad ke- 12 - 15 bandar Malaka merupakan pusat perdagangan yang penting artinya, sebab para pedagang menggunakan arah angin sebagai penggerak kapal, karena itu Malaka dijadikan Bandar transit.
Rempah-rempah dari Maluku diangkut ke barat dari pelabuhan-pelabuhan pesisir Jawa, pantai timur Sumatra dan terus ke Malaka. Dari Malaka pengangkutan diteruskan ke India oleh para pedagang Gujarat atau orang indonesia yang memiliki kemampuan berlayar sampai India. Dari India diteruskan ke eropa melalui teluk Oman dan teluk Persia. Oleh karena itu para pedagang Arab, Persia, dan India telah mondar mandir dari Barat ke Timur berhubungan dengan pedagang Indonesia.
Hubungan dagang itu kemudian berkembang menjadi hubungan budaya dan penyebaran agama Islam oleh para pedagang Gujarat, Persia dan Arab kepada pedagang Indonesia.
     3. Agama Islam yang masuk ke Indonesia dengan mudah dapat diterima rakyat hal ini disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut.
Faktor Intern:
Islam bersifat terbuka sehingga penyebaran agama Islam dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan dia muslim; Penyebaran Islam dilakukan dengan jalan relatif damai (tanpa melalui kekerasan) disesuaikan dengan keadaan; Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat, Islam tidak mengenal kasta sehingga setiap orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai Hamba Allah; Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan lebih sederhana dibanding upacara keagamaan masa Hindu; Syarat untuk masuk Islam sangatlah mudah yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat; Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat, dengan adanya kewajiban Zakat bagi yang mampu.
Faktor Ekstern
Agama Islam dapat dijalankan dimanapun sebab disetiap daerah terdapat tempat ibadah, sehingga tidak seperti ketika mereka memeluk agama Hindu dan Budha mereka hanya bisa melakukan kegiatan keagamaan di kampung mereka; Para pedagang Muslim yang datang ke Indonesia tampak seperti orang kaya sehingga memunculkan adanya anggapan bahwa perdagangan penduduk pribumi akan berhasil jika mereka menganut agama para saudagar muslim tersebut; Orang Indonesia melihat bahwa Islam merupakan kekuatan spiritual dan militer mereka. Para pedagang Islam yang datang ke Indonesia biasanya membawa berbagai senjata sebagai alat untuk menjaga keamanan mereka selama diperjalanan. Orang Indonesia melihat itu sebagai sesuatu yang sanagat hebat dan berarti kekuatan orang Islam itu tinggi; Adanya konflik politik internal di kerajaan-kerajaan Hindu-Budha, hal ini menyebabkan kontrol yang kurang baik antara pusat dan daerah di sekitar pesisir. Sehingga ketika para pedagang muslim datang ke dan mendukung mereka maka mereka berusaha melepaskan diri dari keadaan yang tidak menyenangkan tersebut bahkan melepaskan diri dari kerajaan tersebut; Bangsa Indonesaia memiliki sifat yang terbuka, ramah, kekeluargaan sehingga mudah menerima budaya asing yang masuk termasuk masuknya Islam di Indonesia; Adanya perkawinan yang dilakukan oleh pedagang Islam dengan wanita pribumi memberi pengaruh yang besar dalam penyebaran Islam.**

 Peninggalan sejarah Islam
1) Masjid Banten (bangun beratap tumpang)
(2) Masjid Demak (dibangun para wali)
(3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)
(4) Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang)
(5) Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang)
(6) Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar siar pertama di Kalteng)
(7) Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda)

(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)
(2) Makam Walisongo
(3) Makam Imogiri (Yogyakarta)
(4) Makam Raja Gowa






No comments:

Post a Comment